Kisah Nabi Isa dan Perdebatannya hingga Sekarang

Kisah Nabi Isa AS merupakan salah satu kisah nabi yang masih menyisakan perdebatan panjang hingga sekarang. Hal ini tak lepas dari perbedaan kisah yang termuat dalam kitab dua agama besar di Indonesia, yaitu Islam dan Kristen. Meskipun orang yang diceritakan sama, namun jalan ceritanya mengalami perbedaan. Untuk mengetahui lebih lengkap mengenai kisah hidup Nabi Isa, berikut ini paparannya sekaligus letak perbedaan pada agama Islam dan Kristen.

Lahirnya Nabi Isa AS

Diketahui, Maryam merupakan seorang wanita yang sangat taat beribadah. Ia bahkan berjanji akan selalu menjaga kesuciannya hanya untuk beribadah kepada Allah. Ia bahkan sering didatangi Malaikat Jibril untuk menemaninya. Hingga suatu saat, Malaikat Jibril mengatakan bahwa Allah akan memberikannya seorang anak.

Tentu saja berita ini sangat mengejutkan Maryam. Bukan hanya karena ia tidak habis pikir bagaimana bisa hamil jika tidak berhubungan sama sekali dengan pria, namun juga masa depannya saat mengandung tanpa suami. Hal ini tentu akan menjadi aib besar baginya dan keluarganya. Namun, itulah kekuasaan Allah. Hanya dengan meniupkan ruh begitu saja, Maryam bisa hamil.

Untuk menghindari fitnah dari orang-orang sekitar dan menjaga nama baik keluarga, Maryam kemudian pergi dari rumah. Sayangnya, selama perjalanan, ia bertemu dengan banyak orang hingga mereka menyebut Maryam sebagai pezina. Maryam tak menghiraukan cacian tersebut dan terus berjalan hingga sampai di suatu daerah yang tidak pernah disinggahi siapa pun. Ia berhenti di bawah pohon kurma. Di bawah pohon kurma itulah Maryam melahirkan Isa.

Maryam sangat sedih karena melahirkan anak tanpa suami dan bingung untuk melanjutkan hidup karena tidak mempunyai makanan sedikit pun. Sempat terbersit dalam pikirannya untuk mengakhiri hidupnya. Namun, tiba-tiba Isa yang ada dalam buaiannya berbicara agar Maryam tidak bersedih karena ia adalah utusan Allah. Untuk masalah makan, Isa meminta ibunya untuk mengguncangkan pohon kurma tersebut agar buahnya runtuh dan bisa digunakan untuk makan.

Ini merupakan salah satu mukjizat Nabi Isa dari Allah. Tidak hanya itu, saat Maryam kembali ke rumahnya, bayi Isa yang digendong pun berbicara kepada setiap orang yang ditemui ibunya dan mempertanyakan tentang keberadaan bayi tersebut.

Mukjizat Nabi Isa AS

Dalam menjalankan tugas sebagai nabi, Isa dibekali berbagai mukjizat, antara lain:

  1. Lahir tanpa ayah dan mampu berbicara saat masih bayi.
  2. Mengetahui kitab Taurat yang asli dari Musa, yang selama ini disembunyikan diubah oleh kaum Yahudi.
  3. Mampu memberikan nyawa pada burung dari tanah liat yang dibuatnya.
  4. Mampu menyembuhkan penyakit lepra yang diderita seseorang.
  5. Mampu menyembuhkan penderita tuna netra.
  6. Mampu membangkitkan orang dari kematiannya. Di masa kenabiannya, ia menghidupkan lima orang, yaitu satu orang temannya, dua anak laki-laki dari seorang tua, seorang anak perempuan satu-satunya dari seorang ibu, dan seseorang karena permintaan orang Yahudi.
  7. Mampu menurunkan makanan dari surga untuk muridnya.
  8. Mampu melihat hal-hal yang terjadi meskipun ia tidak berada di lokasi pada saat kejadian.
  9. Diangkat ke langit saat Bani Israil akan menyalibnya.

Nabi Isa Disalib

Menurut cerita, sekembalinya Maryam dan bayi Isa ke rumah, kabar bahwa bayi Isa dapat berbicara kepada orang yang mempertanyakannya sampai juga ke telinga para penderta Yahudi. Mereka kemudian berencana akan membunuh Maryam dan anaknya. Tidak hanya itu, kaum Yahudi juga menyisir setiap tempat untuk membunuh setiap bayi laki-laki. Mendengar kabar itu, Maryam kemudian melarikan diri ke Mesir. Di sana Isa dapat hidup hingga dewasa.

Suatu saat, ada kabar bahwa pendeta yang mengejar Maryam waktu itu sudah meninggal. Oleh karena itu, Maryam berkeinginan untuk kembali ke rumahnya di Palestina. Sampai di Palestina, Nabi Isa mulai berdakwah. Setiap hari Sabtu, ia mengambil buah-buahan untuk diberikan kepada fakir miskin.

Sementara itu, para pendeta Yahudi melakukan pengampunan dosa bagi kaumnya dengan imbalan. Tentu saja bagi Yahudi miskin tidak akan mendapat pengampunan karena tidak mempunyai uang untuk membayar. Melihat hal ini, Nabi Isa kasihan. Ia kemudian memberikan ajaran Islam yang lebih merakyat. Tak heran jika pengikut Nabi Isa menjadi semakin bertambah.

Mendengar bahwa banyak Kaum Yahudi yang mengikuti ajaran Nabi Isa, para pendeta Yahudi menjadi marah dan berencana akan menangkap serta membunuh Nabi Isa. Kabar ini segera diketahui Nabi Isa yang kemudian bersembunyi di suatu tempat bersama sahabat-sahabatnya. Sayangnya, salah satu sahabatnya yang mempunyai wajah mirip dengannya berkhianat. Ia membocorkan tempat persembunyian tersebut.

Allah tidak tinggal dengan hal itu. Allah kemudian mengangkat Nabi Isa ke langit saat para pendeta tersebut datang. Yang berada di tempat tersebut hanya beberapa sahabat Nabi Isa, termasuk yang mempunyai wajah mirip Nabi Isa. Karena menganggap sahabat tersebut sebagai Nabi Isa, maka ia kemudian disalib oleh para Yahudi. Dengan kata lain, yang disalib oleh kaum Yahudi bukanlah Nabi Isa, melainkan sahabatnya yang mempunyai wajah mirip Nabi Isa.

Perbedaan Kisah Nabi Isa dalam Islam dan Kristen

Inilah hal krusial yang sering menjadi perdebatan tentang kisah Nabi Isa. Secara umumnya, cerita tentang kelahiran Nabi Isa dari Maryam dengan tanpa bapak hingga tragedi penyaliban sama, baik dalam al-Qur’an maupun Injil. Hanya saja, anggapan subjeknya yang berbeda.

  1. Dalam sudut pandang umat Islam, Isa adalah manusia biasa yang diangkat menjadi rasul oleh Allah. Tugas Isa adalah untuk memperbaiki akidah kaum Yahudi. Kemudian, saat penyaliban, Nabi Isa bukanlah orang yang disalib oleh para Yahudi, melainkan orang yang wajahnya dibuat mirip oleh Allah dengan Nabi Isa. Sementara, Nabi Isa diangkat ke langit yang pada saatnya nanti akan turun kembali ke bumi.
  2. Dalam sudut pandang umat Kristen, Isa merupakan Tuhan yang turun ke bumi untuk mengajarkan keesaannya dengan nama Yesus (bukan Isa). Oleh karena itu, ia bisa lahir tanpa Maryam harus berhubungan dengan seorang pria. Kemudian, untuk peristiwa penyaliban, yang para Yahudi salib adalah Tuhan Yesus mereka. Oleh karena itu, sampai sekarang, orang umat Kristen menyembah Tuhannya yang dilambangkan dengan patung Yesus yang tersalib.

Nabi Isa AS dan Dajjal

Salah satu tugas Nabi Isa saat turun kembali ke bumi di akhir zaman adalah untuk menghancurkan Dajjal. Dajjal adalah sosok yang akan menyesatkan penduduk dunia. Kedatangannya ingin menghancurkan Imam Mahdi yang berhasil membuat penduduk bumi aman, makmur, dan damai dalam keimanan. Setelah kemunculan Dajjal selama 40 hari, Nabi Isa turun. Di kemunculannya tersebut, yang pertama beliau kerjakan adalah shalat dan menjadi makmum dari Imam Mahdi.

Setelah shalat, Nabi Isa keluar untuk menghadapi Dajjal. Dajjal kemudian melarikan diri ke Palestina karena tubuhnya akan meleleh seperti garam kena air jika berhadapan langsung dengan Nabi Isa. Namun, sampai di gerbang Palestina, Nabi Isa berhasil menghadangnya dan menancapkan tombaknya ke tubuh Dajjal hingga ada darah di ujungnya. Hal ini untuk menunjukkan pada orang yang memercayai Dajjal bahwa Dajjal bukanlah Tuhan.

Leave a Reply